Bagaimana watak tokoh aku dalam kutipan novel tersebut? tahan bukti kalimatnya! ini karena wa'ang
"Ini karena walang pinjam lama-lama, mesin jadi panas dan sepertinya hardisk jebol" katanya dingin
Mataku yang tadi sudah diserang rasa kantuk langsung nyalang lagi. Kawanku sudah mengeluarkan isi hatinya. Langsung menikamku. Aku memang orang yang meminjam. Tapi pengakuan dan penyalahan seperti ini dari dekat kawanku tetap membuatku terpana. Dadaku sesak dan sumbuku pun tersulut juga akhirnya
"Apa sebenarnya masalah wa'ang? Keberatan kalau aden sering menulis artikel?" tanyaku mengundang bencana.
"Ini tidak ada kebalikannya dengan masalah artikel wa'ang. Ini masalah tugas yang sudah aden dikerjakan hilang seketika. Tugas kuliah aden lebih penting daripada artikel. Ini masalah lulus dan tidak saling melengkapi dengan suara tinggi. Ujung kulit melengkapi berkedut-kedut.
Aku tidak mau kalah. Saya siap meluncurkan serangan balasan yang tidak kalah pedas. Aku buka mulut dan kata-kata panas itu sudah siap aku tembakkan dari ujung lidah. Tapi aku hela napas, aku menimbang-nimbang lagi, dan akhirnya aku batalkan.
Tidak ada gunanya aku teruskan pertengkaran seperti ini. Aku sebenarnya di pihak yang kalah dan salah. Tidak ada lagi yang bisa saya lakukan selain minta maaf. Dan aku tahu, sebaiknya aku mundur dan tidak usah menyulut lebih banyak pertengkaran. Pada subuh buta itu, perkawanan kami yang sejak kecil ini tiba-tiba merasakan hambar dan dingin.
Bagaimana watak tokoh aku dalam kutipan novel tersebut? tahan bukti kalimatnya!
Jawab
Tokoh aku berwatak sabar. Hal tersebut dapat dilihat dari kalimat: Tidak ada lagi yang bisa saya lakukan selain minta maaf. Dan aku tahu, sebaiknya aku mundur dan tidak usah menyulut lebih banyak pertengkaran.
Post a Comment for "Bagaimana watak tokoh aku dalam kutipan novel tersebut? tahan bukti kalimatnya! ini karena wa'ang"